JURNAL JABAR – Terkait puluhan siswa keracunan MBG (Makanan Gizi Gratis) di Ujungjaya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, selain penanganan medis, Pemkab Sumedang juga langsung melakukan langkah antisipasi.
Hal itu, dengan menghentikan sementara kegiatan MBG di Ujungjaya untuk dievaluasi.
Bupati juga telah menginstruksikan agar seluruh kepala Puskesmas mendatangi sekolah penyelenggara MBG (SPPG) untuk memastikan keamanan, kebersihan dan higienitas makanan
Baca juga: Diduga Makanan Terlalu Lama Disimpan, 105 Siswa di Ujungjaya Sumedang Keracunan MBG
“Besok seluruh kepala SPPG akan kami undang untuk membahas masalah ini,” kata Dony.
Menurutnya, ahli gizi juga kami turunkan dan camat diinstruksikan untuk memonitor langsung agar SOP dijalankan dengan baik “Sehingga kejadian serupa tidak terulang,” katanya menegaskan.
Ia katakan itu, saat meninjau langsung kondisi pasien yang dirawat di Puskesmas Ujungjaya, Kamis, 25 September 2025 malam.
Baca juga: Menko AHY Resmikan Jalan Lingkar Utara Jatigede yang Berganti Nama Jadi Jalan Prabu Guru Adji Putih
Dengan langkah cepat itu, lanjut Dony, dirinya berharap para pasien segera pulih dan program MBG tetap berjalan aman sesuai tujuannya, yakni menyehatkan anak-anak di Kabupaten Sumedang.
Ia juga memastikan seluruh pasien korban keracunan makanan bergizi (MBG) ditangani dengan cepat dan intensif oleh tenaga medis.
70 pasien masih dirawat
Hingga saat ini, tercatat sekitar 70 orang pasien dirawat di beberapa Puskesmas, termasuk Ujungjaya, Tomo, dan Cimalaka.
“Tenaga medis kami hadir untuk merawat, memberikan perhatian dan pemantauan secara intensif. Jangan panik, pemerintah hadir untuk berikhtiar menyembuhkan para pasien,” ujarnya.
Menurut Bupati Dony, seluruh kebutuhan pasien telah dipastikan terpenuhi mulai dari tenaga medis, obat-obatan, perawat hingga ambulans yang siaga.
Tidak hanya pasien, kenyamanan bagi keluarga yang menunggu juga menjadi perhatian pemerintah.
Baca juga: Update Pengetahuan dan Keterampilan SDM, Bupati Kang DS Lepas Peserta Retret ASN Gelombang Pertama
Meski sejumlah pasien terpaksa dirawat di lorong Puskesmas akibat keterbatasan ruang, fasilitas perawatan akan terus diperbaiki.
Biaya ditanggung pemda
Ia juga menegaskan, seluruh biaya pengobatan korban ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
Ia juga menyampaikan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akan segera ditentukan setelah kajian lebih lanjut. (Irsyad)***